Bukan Cuma Tisu, Air Sabun Juga Nggak Boleh Dibuang ke Toilet, Bisa Meledak!
Membuang air sabun atau cairan pembersih lainnya ke dalam toilet atau saluran pembuangan terlihat sepele, tetapi ternyata dapat menimbulkan berbagai masalah serius bagi saluran air dan septic tank rumah Anda. Berikut adalah alasan mengapa air sabun dan beberapa cairan pembersih lainnya tidak boleh dibuang ke toilet:
1. Mengandung Zat Kimia yang Merusak Bakteri Pengurai
Air sabun mengandung zat kimia yang dapat membunuh bakteri pengurai atau bakteri pembusuk yang terdapat di dalam septic tank. Bakteri-bakteri ini memiliki peran penting dalam mengurai kotoran di dalam septic tank, dan tanpa bakteri tersebut, kotoran tidak bisa terurai dengan baik. Akibatnya, kotoran akan menumpuk, menyebabkan bau busuk, dan mempercepat pengisian septic tank.
2. Risiko Septic Tank Penuh dan Meledak
Ketika bakteri pengurai mati karena terpapar bahan kimia dari air sabun, proses penguraian kotoran dalam septic tank terganggu. Ini dapat menyebabkan septic tank penuh lebih cepat dari biasanya, sehingga menambah risiko kebocoran atau bahkan ledakan. Septic tank yang tidak bisa mengurai kotoran dengan baik dapat menumpuk dan menyebabkan tekanan yang berbahaya.
3. Dapat Menyumbat Saluran Pembuangan
Air sabun dan cairan pembersih lainnya, seperti air bekas cucian baju atau pencuci piring, bisa meninggalkan lapisan lengket pada saluran pembuangan. Cairan ini bisa menempel pada dinding pipa, menyebabkan penyumbatan seiring waktu. Penyumbatan ini dapat mengganggu aliran air dan menyebabkan saluran air tersumbat, yang pada gilirannya bisa mengarah pada kerusakan lebih lanjut.
4. Cairan Pembersih Mengandung Bahan Berbahaya
Beberapa cairan pembersih, seperti pelembut pakaian, mengandung bahan kimia beracun, termasuk benzil asetat dan etanol. Jika dibuang ke toilet, bahan kimia ini tidak hanya dapat merusak sistem pembuangan rumah tangga, tetapi juga dapat merusak ekosistem air dan mencemari sumber air. Oleh karena itu, penting untuk tidak membuang cairan pembersih ini ke dalam saluran pembuangan.
5. Cairan yang Aman untuk Toilet
Yang sebaiknya dibuang ke toilet adalah produk pembersih yang memang dirancang khusus untuk membersihkan toilet. Jika ada noda membandel atau kerak yang sulit dibersihkan hanya dengan air dan gosokan, Anda bisa menggunakan campuran cuka putih dan soda kue. Caranya adalah dengan mencampurkan cuka putih dan soda kue, kemudian menuangkannya ke dalam mangkuk toilet, biarkan selama 10 menit, sikat, dan bilas dengan air bersih. Pastikan tidak ada busa atau residu yang tertinggal setelahnya.
Kesimpulan
Membuang air sabun atau cairan pembersih lainnya ke dalam toilet bisa menyebabkan berbagai kerusakan pada sistem saluran pembuangan dan septic tank rumah Anda. Selain itu, beberapa bahan kimia dalam produk tersebut dapat membahayakan ekosistem air dan merusak saluran pembuangan. Oleh karena itu, penting untuk hanya membuang cairan yang aman ke dalam toilet dan meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya. Dengan menjaga kebersihan dan saluran pembuangan dengan benar, Anda dapat menghindari masalah besar yang bisa timbul dari kebiasaan sepele ini.